Komisi VI: BMTH Penunjang Sektor Pariwisata Bali

09-04-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih di Pelindo III, Bali, Rabu (7/4/2021). Foto: Singgih/nvl

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih menilai bahwa Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Pelindo III memiliki peran yang sangat strategis sebagai infrastruktur penunjang sektor pariwisata di Provinsi Bali. Dimana, nantinya akan ada pergerakan wisata-wisata maritim yang akan terjadi di Benoa, Bali.

 

“BMTH ini memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka peningkatan sekaligus percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Bali pada khususnya. Seperti yang kita ketahui, Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang perekonomiannya bertumpu pada sektor pariwisata. Tercatat bahwa sektor pariwisata menyumbang lebih dari 53 persen total perekonomian Provinsi Bali,” ungkap Demer, sapaan akrabnya, di Pelindo III, Bali, Rabu (7/4/2021).

 

Lebih lanjut, Demer menyampaikan bahwa BMTH ini merupakan ‘pemanis’ daripada Cruise (kapal pesiar) yang sedang berlayar. Misalnya, cruise yang berlayar dari Medan menuju ke Labuan Bajo hingga ke Sulawesi maupun cruise yang membawa turis internasional harus ada tempat singgah yang menarik. Sebagaimana diketahui, daya tarik wisata di Bali sangat tinggi sehingga nantinya wisatawan yang mau keliling Indonesia, bisa berlabuh dan mengunjungi Bali.

 

“Maka dari itu kami persiapkan cruise tersebut bisa mencapai Bali dengan baik. Dan kita dorong prasarana, infrastruktur termasuk nanti UKM-UKM yang baru dipersiapkan yang nantinya bisa dikunjungi oleh penumpang cruise. Sekarang ini kan kalo boleh dibilang UKM di seluruh Indonesia, sudah berjualan di Bali. Tentu ini bisa menjadi daya tarik juga,” ungkapnya.

 

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, Komisi VI DPR RI telah menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Pelindo III sebesar Rp 1,2 triliun pada tahun anggaran 2021 untuk membangun infrastruktur di Pelabuhan Pelindo III. “Ini kita tinjau secara langsung sejauh mana kemajuanya. Kami lihat progresnya cukup cepat, artinya ini akan bisa selesai segera. Mudah-mudahan nanti setelah pandemi, harapan kita di 2022 selesai, dan pandemi selesai kita sudah siap menerima wisatawan kembali,” pungkasnya.

 

Saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai program dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang terdampak berat oleh pandemi Covid-19. Melalui program-program tersebut, diharapkan sektor pariwisata Bali segera pulih. Dimana, pembangunan Pelabuhan Benoa memiliki peran strategis sebagai infrastruktur penunjang sektor pariwisata di Provinsi Bali yang diprediksi akan segera pulih dalam waktu dekat. (skr/es)

BERITA TERKAIT
Harga Gula dan Tetes Tebu Anjlok, Komisi VI Dengar Keluhan APTRI
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengadukan anjloknya harga gula dan tetes tebu kepada Komisi VI DPR...
Gde Sumarjaya: Pendanaan Koperasi Merah Putih Harus Sesuai Kaidah Usaha
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembiayaan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diminta tetap mengacu pada prinsip keuangan yang sehat. Anggota Komisi VI...
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...